Wednesday, February 24, 2010

Nilai Budaya Pancasila Sebagai Paradigma Sosial

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dalam kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat kita berpegang pada ideologi pancasila. Pancasila telah diterima sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Pembudayaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari telah digalakkan. Kelemahannya, pengamalan atau pembudayaan pancasila tersebut belum sepenuhnya terwujud. Ini adalah tantangan bagi seluruh bangsa indonesia dan jika ideologi pancasiala tersebut tidak dapat memberikan hidup lebih baik bukan tidak mungkin akan ditinggalkan oleh masyarakat.
Kekuatan bangsa indonesia terletak pada kebhinnekaannya. Bagaikan kumpulan bunga berwarna-warni dalam sebuah taman. Tetapi apabila kebhinnekaan atau kemajemukan itu tidak dapat dibina dengan baik bukannya tidak mungkin menjadi bibit perpecahan.
Kemajemukan di indonesia rawan perpecahan. Sementara sebagai hasil pembangunan yang kita lakukan di era reformasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan rakyat serta meningkatkan harkat martabat dan jati diri sebagai bangsa indonesia yang tidak lepas dari akar kebudayaannya. Namun demikian, masih banyak kelemahan yang masih perlu diperbaiki diantaranya beerkembangnya primordialisme, korupsi, kolusi, dan nepotisme yang membudaya dan disiplin nasional yang semakin merosot. Kehidupan masyarakat agak cenderung kearah individualistis, materialistis dan makin berkurangnya keteladanan perpijakan pancasila.
Berpijak pada kekuatan dan kelemahan yang kita miliki sebagaimana diutarakan diatas maka perlu adanya pemahaman nilai budaya pancasila sebagai ideologi bangsa, bukan nilai pancasila yang selama ini telah tergeser oleh arus globalisasi. Nilai budaya pancasila adalah kunci dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa indonesia menuju Insan Kamil yang dilandasi oleh iman, takwa dan semangat membuang rasa individualistis.

B. Rumusan masalah
Mangacu pada judul makalah ini”Nilai budaya Pancasila sebagai paradigma Sosial”maka perlu kami memberikan beberapa pertanyaan sebagai bahan dalam merumuskan masalah guna memperoleh arahan dalam pembahasan dalam masalah ini agar nantinnya berakhir dengan kesimpulan-kesimpulan yang munpuni. Adapun beberapa pertanyaannya adala sebagai berikut:
1. Bagaimana memaknai nilai yang sebenarnya
2. Baaimana pula memahami nilai budaya pancasila
3. Apa peran nilai budaya pancasila terhadap manusia
4. Seperti apa hakekat yang sebenarnya


II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai

Nilai atau Value (Bahasa Inggris) termasuk bidang kajian filsafat. Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan di pelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai. Filsafat sering juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukkan kata benda yang bersifat abstrak yang artinya “kebahagaan” atau “kebaikan” dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian
Menurut Jack Fraenkel nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang dipikir penting oleh seseorang dalam hidupnya. Jika seseorang menilai sesuatu, dia menganggapnya berguna (bermanfaat), berharga untuk dimiliki dan berharga untuk untuk dicoba diperoleh.
Sementara itu Milton Rakeah berpendapat bahwa nilai merupakan suatu jenis keyakinan yang letaknya pada pusat dan sistem keyakinan seseorang tentang bagaimana seseorang sepatutnya atau tidak patut dalam melakukan sesuatu atau tentangt apa yang berharga atau tidak berharga untuk dincapai, dikerjakan atau dipercaya.
Robert mz lawang memberikan pengertian nilai dikaitkan dengan prilaku sosial. Ia mengatakan bahwa nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.
Didalam Dictionary of Sosciology and Relatet Science dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Menilai itu pada hakikiatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada objek,bukan objek itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa nilai itu pada dasarnya merupakan pandangan atau keyakinan seseorang bahwa sesuatu itu berharga, berguna, pantas atau patut untuk dimiliki dan dilakukukan. Sesuatu itu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik, dan lain sebagainya.
Didalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan, dan keharusan. Maka apabila kita berbicara tentang nilai, sebenarnya kita berbicara tentang hal yang ideal, tentang hal yang merupakan cita-cita, harapan, dambaan dan keharusan.
Pancasila sebagaai dasar negara republik indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Nilai-nilainya telah ada pada bangsa indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa indonesia mendirikan negara yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi pancasila yang berupa nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa indonesia sendiri, sehingga bangsa indonesia sebagai kausa materialis pancasila.nilai-nilai tersebut kemudian diangkat danj irumuskan secara formal oleh para pendiri negara indonesia untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara indonesia.

B. Nilai budaya Pancasila sebagai paradigma sosial

Nilai pancasila merupakan suatu upaya untuk menjawab persoalan-persoalan yang cukup vital dalam kehidupan manusia. Nilai pancasila merupkan cara manusia menjawab baik secara pribadi atau masyarakat terhadap masalah-msalah yang mendasar dalam hidupnya. Nilai tersebut merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari konsep- konsep yang hidup dalam dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat dalam hidup.
Nilai budaya akan mempengaruhi pandangan hidup, sistem normatif moral dan seterusnya hingga akhirnya pengaruh itu sampai pada hasil tindakan manusia. Clyde kluckhohn dan florence kluckhohn membagi 5 masalah mndasar bagi hidup manusia yang menyangkut nilai budaya pancasila.
1. masalah hakekat hidup manusia
2. masalah hakekat karya manusia
3. masalah mengenai kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. masalah hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya
5. masalah hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
kelima maalah nendasar tersebut diserti denga orientasi yang memiliki kekhususan tersendiri dari masing-masing poin tersebut. Artinya metode berbagai kebudayaan mengkonsepkan masalah-masalah unuversal tersebut dapat berbeda-beda meskipun kemungkinan untuk berbeda sangat kecil.
Nilai budaya dengan masing-masing cakupannya diatas bisa mempengaruhi pandangan hidup yang dipakai oleh masyarakat dalam menentukan nilai kehidupan. Bagaimana masyarakat memandang aspek hubungan dalam hidup dan kehidupan yakni hubungan manusia dengan yang transenden. Hubungan dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan sesama mahluk yang lain. Dalam bahasa notonagoro dikenal dengan istilah-istilah kedudukan kodrat, susunan kodrat, dan sifat kodrat manusia.
Hal-hal diatas dapat menjelaskan kedudukan pancasila dalam arti bahwa pancasila sebenarnya secara budaya merupakan kristalisasi nilai-nilai yang positif yang digali dari bangsa indonesia sendiri.kelima sila dalam pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus satu sama lainnya. Namun terkdang ada pengaruh dari luar yang menyebabkan diskontinuitas antara hasik keputusan tindakan konkret dengan nilai budaya.

C. kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa pancasila memuat nilai-nilai fundamental tentang sosial budaya bangsa indonesia. Oleh karena itu pancasila merupakan dasar, rangka, suasana bagi kehidupan kenegaraan dan tertib hukum negara indonesia sehingga memiliki sifat yang sangat menentukan bagi bangsa dan negara republik indonesia. Sebagai bentuk asas hukum dan hidup kanegaraan republik indonesia.
Dengan demikiam pancasila juga sebagai norma fundamental yang berfungsi sebagai suatu cita-cita moral atau ide yang harus direalisasikan menjadi suatu kenyataan. Maka dalam pelaksanaan hidup sehari-hari bangsa indonesia tidak boleh bertentangan dengan norma agama, susila, kesopanan, dan norma hukum yang berlaku.



DAFTAR PUSTAKA

 Kaelan, Ahmad, Drs. MS, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta
 Ruyadi, yadi. Drs. Dkk.1995. Sosiologi 1. Bandung: ganeca exact
 Amin, Ittihad, Zainul, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas terbuka
 Tim fakultas filsafat UGM, 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Universitas terbuka
 Nopirin,1999. nilai-nilai pancasila sebagai strategi pengembangan ekonomi indonesia. Internship dosen-dosen pancasila seindonesia, yogyakarta.

0 comments: