Ada dua peristiwa menarik bagi saya yang terjadi pada 20 kali dalam 29 juli dalam hidupnya. Jika yang pertama adalah ucapan “selamat ulang tahun” dari orang yang dirangkai dalam sketsa hidup, dan ucapan itu merupakan yang pertama kalinya dalam hidup saya. Sedangkan yang kedua adalah kado dari pernikahan sahabat dekat saya yaitu Syamsuni. Meskipun kata “kado” itu hanya saya sendiri yang meraskannya. Entah, dengan Syamsuni.
Ya! Syamsuni adalah teman canda saya di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM-STIKA) dan di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kami sama-sama aktivis Pergerakan Mahasiswa Idealis (PERMIS), angkatan PMII komisariat guluk-guluk tahun 2008. Tepat ada tanggal 29 juli itu dia telah menyempurnakan separuh agamanya, menikah dengan perempuan yang bernama Misnatun Murian, yang juga aktivis PMII dan Pimpinan Redaksi (Pimred) Majalah Dinamika (LPM-STIK Putri).
Ketika Syamsuni melakukan ijab-qabul di kediaman sang istri, di desa Dungkek, lagi-lagi saya mengelus dada. Saya berulang tahun, teman saya menikah. Saya msih sangsi, teman saya bahagia. Saya masih ragu apakah bisa membangun kepingan harapan itu, teman saya telah memetik buah harapanya. Saya merasa kalah telak. Mohon maaf, perasaan ini bukan datang oleh sebab iri.
Saya sempat mengabadikan kejadian itu, foto bareng dengan kedua mempelai. Bersama mereka, saya berandai-andai, ngelantur ke mana-mana. Seandainya wanita dalam sketsa hidup saya tidak “diembat” orang, pasti angan saya hanya mengarah pada satu obyek. Siapa ya, yang nantinya akan bersanding dengan saya?
Usai acara, rombongan mobil yang membawa saya langsung tolak ke pesantren Annuqayah. Dalam perjalanan, kami tak ada habisnya membicarakan kedua mempelai itu. Dari hal menarik sampai yang jorok-jorok (biasa, connect semua).
Tiba-tiba seorang teman saya menerima Short Message Service (SMS) dari nomor yang tak dikenal. Isi SMS itu adalah….
“Catat, tangal 29 Juli adalah kemenangan PERMIS atas GEMPUR”
Begitulah bunyi kalimat SMS itu. GEMPUR singkatan dari Gerakan Mahasiswa Pemuda Reformis, angkatan PMII komisariat Guluk-Guluk tahun 2006, dua tahun lebih tua dari angkatan saya. Nah, misnatun murian, termasuk angkatan GEMPUR. Jadi wajar, jika mereka bangga. Jarang-jarang seorang kader berhasil mendapatkan kakak seniornya. He..he..
Batin saya sedikit terpukul karena dalam catatan benak teman-teman, tanggal itu bukan diabdikan untuk kelahiran saya, melainkan pernikahan teman saya. Ya! Biarlah mereka menikmati percikan kesenangan pernikahan Symsuni, tanpa harus tahu kalau hari itu adalah hari ulang tahun saya. Membiarkan seperti roda mobil yang terus berputar dan angin yang menampar-nmpar rambut saya.
Seandainya perempuan dalam sketsaku tak mengucapkan selamat ulang tahun, niscaya sampai saat ini saya tak pernah sama sekali mendapatkan ucapan itu. SELAMAT ULANG TAHUN.
Ya! Syamsuni adalah teman canda saya di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM-STIKA) dan di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kami sama-sama aktivis Pergerakan Mahasiswa Idealis (PERMIS), angkatan PMII komisariat guluk-guluk tahun 2008. Tepat ada tanggal 29 juli itu dia telah menyempurnakan separuh agamanya, menikah dengan perempuan yang bernama Misnatun Murian, yang juga aktivis PMII dan Pimpinan Redaksi (Pimred) Majalah Dinamika (LPM-STIK Putri).
Ketika Syamsuni melakukan ijab-qabul di kediaman sang istri, di desa Dungkek, lagi-lagi saya mengelus dada. Saya berulang tahun, teman saya menikah. Saya msih sangsi, teman saya bahagia. Saya masih ragu apakah bisa membangun kepingan harapan itu, teman saya telah memetik buah harapanya. Saya merasa kalah telak. Mohon maaf, perasaan ini bukan datang oleh sebab iri.
Saya sempat mengabadikan kejadian itu, foto bareng dengan kedua mempelai. Bersama mereka, saya berandai-andai, ngelantur ke mana-mana. Seandainya wanita dalam sketsa hidup saya tidak “diembat” orang, pasti angan saya hanya mengarah pada satu obyek. Siapa ya, yang nantinya akan bersanding dengan saya?
Usai acara, rombongan mobil yang membawa saya langsung tolak ke pesantren Annuqayah. Dalam perjalanan, kami tak ada habisnya membicarakan kedua mempelai itu. Dari hal menarik sampai yang jorok-jorok (biasa, connect semua).
Tiba-tiba seorang teman saya menerima Short Message Service (SMS) dari nomor yang tak dikenal. Isi SMS itu adalah….
“Catat, tangal 29 Juli adalah kemenangan PERMIS atas GEMPUR”
Begitulah bunyi kalimat SMS itu. GEMPUR singkatan dari Gerakan Mahasiswa Pemuda Reformis, angkatan PMII komisariat Guluk-Guluk tahun 2006, dua tahun lebih tua dari angkatan saya. Nah, misnatun murian, termasuk angkatan GEMPUR. Jadi wajar, jika mereka bangga. Jarang-jarang seorang kader berhasil mendapatkan kakak seniornya. He..he..
Batin saya sedikit terpukul karena dalam catatan benak teman-teman, tanggal itu bukan diabdikan untuk kelahiran saya, melainkan pernikahan teman saya. Ya! Biarlah mereka menikmati percikan kesenangan pernikahan Symsuni, tanpa harus tahu kalau hari itu adalah hari ulang tahun saya. Membiarkan seperti roda mobil yang terus berputar dan angin yang menampar-nmpar rambut saya.
Seandainya perempuan dalam sketsaku tak mengucapkan selamat ulang tahun, niscaya sampai saat ini saya tak pernah sama sekali mendapatkan ucapan itu. SELAMAT ULANG TAHUN.