
(Dimuat di Tabloid Nova, 21-27 April 2014)
“Bagaimana
mungkin,” desis Laksmi, tak lain berbicara sendiri.
Kifayah hari ketujuh
atas meninggal suaminya baru usai. Rumah kembali sepi. Tidak seperti hari
kemarin yang dipenuhi para pelayat. Beberapa famili menambah hari agar tempat
duka tidak sepi benar.
Laksmi bersimpuh
di atas babut. Air mata jatuh tanpa bisa dipulangkan. Ia bukan tidak tahu
betapa Rasulullah melarang ummatnya meratapi...