Friday, July 10, 2015

Lelaki Ketujuh

Percayakah kawan, setiap malam setelah menikah, dengan siapa pun, suami saya berubah binatang. Kadang serigala, harimau, singa, kadang pula anjing, babi, atau bermacam rupa binatang lainnya. Perupaan itu tak pernah berakhir kecuali saya resmi bercerai dengannya. Engkau tak harus percaya pada cerita ini. Pada usia yang baru menginjak dua puluh lima tahun, saya sudah menikah enam kali, dengan laki-laki berbeda. Seperti pernikahan sebelumnya, tak pernah berumur lebih dari sebulan. Pernikahan saya yang keenam hanya sepuluh hari. Umpatan betapa...

Anak Negara

(Dimuat di Tabloid Nova, 7 Mei 2015) Mereka menyebut kami anak negara. Membanggakan bukan? Kata ibu, ibu dari semua anak-anak ibu, sudah sepatutnya kami berbangga diri. Jarang ada seorang anak disebut anak negara, kecuali nasibnya memang segaris dengan kami. “Pemuda adalah harapan bangsa. Tetapi banyak pemuda yang tak mengerti pentingnya revolusi. Hidup sekedar bersenang, meneguk miras dan melakukan seks bebas seperi sekumpuan arisan,” kata...

Wednesday, March 25, 2015

Malang, Welcome

Pukul 18. 20 WIB, saya sudah menginjakkan kaki di terminal Tawang Alun, Jember. Ya, malam itu saya akan berangkat ke Malang untuk menghadiri Pembinaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Bahasa Indonesia SMK Tahun 2015 di VEDC, Jl. Teluk Mandar, Arjosari , Tromol Pos 5 Malang 65102, Jawa Timur- Indonesia (50 meter ke timur dari Terminal Arjosari). Acara tersebut berlangsung selama tiga hari (25-27 Maret 2015). Ada calo yang menghampiri saya. Bertanya hendak kemana? Malang. Begitulah jawaban singkat saya. Calo itu menuntun saya pada bis yang parkir...

Sunday, March 22, 2015

Penyair dan Aroma Kopi

(Fandrik Ahmad, Suara Merdeka 22 Maret 2015 Orang pertama yang memperkenalkan saya dengan kopi adalah kakek. Saya tidak tahu tepatnya berapa usia saya saat itu, terjadi pada suatu malam. Kakek membangunkan saya, mengajak keluar rumah. Tidak biasa ia seperti itu. Kakek memang kerap keluar, tapi tak pernah mengajak orang. Kebiasaan yang tidak disukai ibu. Tidak hanya satu atau dua kali ibu mengomel melarang kakek menghentikan—kata ibu—kebiasaan buruk...

Monday, January 26, 2015

TENUNG

(Dimuat di Kompas, 25 Januari 2015) Kabar kematiannya menyebar sangat cepat, seperti angin yang berbuah badai dan merontokkan dedaunan. Barangkali kabar kematian tak secepat itu jika yang meninggal bukan si tukang tenung. ”Siapa yang meninggal?” ”Murtaep.” ”Murtaep tukang tenung itu?” ”Ya, betul.” Di mana kabar itu singgah, dari muka segala arah, pembicaraan kerap bermuara pada perkara kesaktiannya. Tenung dan Murtaep bak gembok dan kunci....