
(Dimuat di Tribun Jabar, 16 Maret 2014)
K.
17
Tatapan
perempuan itu beku seperti es. Perempuan bermata ilalang, teduh tapi sunyi. Aku
tak menemukan bias cahaya di seraut wajahnya yang oval. Ia tengah menyorongkan
wajahnya dengan bibir bergerak samar. Merapal sesuatu pada bunga-bunga yang
berjejer di beranda rumahnya.
Sedang
bernyayikah dia untuk bunga-bunga itu? Ah, barangkali ia hanya mencari
perhatian. Hem, perempuan memang selalu ingin...