Wednesday, January 29, 2014

Gandrung

(Cerpen Lan Fang, Jawa Pos, 26 September 2010) Apakah kau pernah melihat bulan bulat dengan kilap mentega? Itu hanya terjadi setahun sekali. Ketika itu pekat akan menyingkir dari semesta galaksi. Langit bersih seperti baru dicuci oleh hujan. Gelembung-gelembung harum alam merintik dari segenap pori-pori awan. Konon, dahulu, pada saat bulan bulat sekilap mentega, orang-orang Cina berkumpul di halaman rumah mencecap kue manis berisi biji...

Dear: Gani

(Cerpen Lan Fang, Jawa Pos, 1 November 2009) Hai, sudah lama kita sepi dari sapa. Aku selalu rindu bertukar kata denganmu. Mungkin hanya untuk pertanyaan remeh-temeh seperti, ''Bagaimana senjamu di sana?'' atau sekadar, ''Tahukah kau kalau di sini terang masih saja setia?'' Karena berkabar denganmu sama seperti menyapa kegembiraan. Aku tahu belakangan ini kau sangat sibuk. Dan, bagi laki-laki, sibuk berarti tidak punya waktu untuk hal-hal...

Thursday, January 23, 2014

Tenggelamnya Kapal Bang Van der Rijck (Fandrik)

Pada hari ketiga di tahun 2014, seorang teman asal Surabaya, Ricardo Marbun namanya, men-tag saya di status fb-nya—diantara temannya yang lain: Sahid Salahuddin, Palris Jaya, Lonyenk Rap, dan Mashdar Zainal. Tulisnya begini: kalian hobi nontong film, tidak? Kalaupun tidak, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck wajib ditonton! Percayalah, fokus tentang kapal tenggelam sama sekali tidak ada. Slide kapal hanya muncul 15 menit di akhir cerita. Kekuatan...

Monday, January 20, 2014

Oleh-oleh

(Femina, 21-27 Desember 2013)  Kereta berhenti di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Injakan terasa lecet setelah kresek hitam di bawah kursi tersangkut gerigi sol sandal dan terdorong ke depan. Isinya tumpah. Kontan perutku diulek. Sial. Aku bersigegas ke toilet. Membasuh kaki, mencuci tangan dan mengusap muka untuk menambah kesan segar. Ia sudah di situ sekembali dari toilet. Perempuan berhijab dengan beban tas gendong—gaya anak kampusan—di pangkunya....