Monday, May 30, 2011

Ziarah

Mengunjungi kuburan adalah mengenang luka; segala kenangan akan menumpuk di batok kepala, berbuah menjadi sesal. Begitulah, setiap kali ibu angkat bicara perihal kebiasaannya berziarah kubur, setiap kamis petang. Mengapa ia mengatakan mengenang luka dan sesal? Tiba tempat itu, angin seperti menghadirkan ketenangan ke dalam tubuh yang kelihatan rapuh itu. Begitu damai dan nyaman. Sejenak matanya terpejam, lalu diikuti ceracau tanpa suara, menyapa nisan-nisan bertuliskan nama-nama orang yang sudah tak bernyawa itu. Sampai di manakah suatu perjalanan...

Saturday, May 21, 2011

Tak Disangka Bertemu Dengan Lan Fang

Setelah selesai Solat Jumat (20/5), saya langsung turun dari Masjid Jamik Annuqayah menuju kantor Sekretariat Bersama PP Annuqayah yang terletak di simpang tiga jalan menuju kampus, tepatnya sebelah utara Madrasah Ibtidaiyah (MI) Annuqayah. Saya sengaja cepat-cepat turun dari masjid karena harus mengerjakan dan menyelesaikan satu tulisan untuk rubrikasi pada buletin yang akan diterbitkan oleh Biro Publikasi, Informasi dan Kepustakaan, PP Annuqayah. Siang...

Friday, May 20, 2011

Vini, Vidi, Vici

(Epilog Kumcer Kembala Air Mata, 2011)Kemarin adalah Sejarah…Besok adalah Misteri…Sekarang adalah Hadiah… Saya sangat suka dengan ungkapan di atas. Tiga rangkaian kalimat yang saya caplok dari tutur Mr. Oogway, dalam film Kungfu Panda itu amat sederhana, unik, menarik, dan memiliki makna filosofis yang amat kuat. Bagi saya, umur manusia hanya bisa diklasifikasikan ke dalam kalimat tersebut; sejarah, misteri, dan hadiah. Tidak kurang dan tidak lebih. Lalu, apa hubungannya dengan menulis? Baiklah, saya hanya akan memberikan sedikit catatan singkat...

Sunday, May 8, 2011

Minggu

I Banyak orang yang menyukai hari minggu. Pegawai, karyawan, pelajar, serta buruh, semua menyukainya. Tapi tidak bagiku. Hari minggu adalah hari yang paling menyebalkan. Betapa tidak, hari yang selalu kuharapkan menghadirkan sejuta kebahagiaan selalu memberikan beribu kekecewaan. Sial. Lagi-lagi tulisan cerpenku gagal menembus media. Honor tulisan yang selalu kuharapkan bisa meringankan beban biaya orangtuaku di pondok hanyalah menjadi bunga...

Membuat Mobil-Mobilan

Hari menjelang petang. Andi belum pulang. Ia masih asyik bermain bersama Doni, tetangga sebelahnya. Doni baru saja memiliki mainan mobil baru, hadiah dari kakaknya di Semarang. “Andi, ngaji dulu. Teman-temanmu sudah banyak yang berangkat,” kata Pak Joko dari balik pagar. Andi bergegas. Dia berlari. Mukanya murung. Sampai di depan bapaknya, tiba-tiba Andi menangis. Suaranya sesenggukan. “Pak, aku ingin punya mobil-mobilan seperti punya Doni.” “Lho, mobil yang bapak buatin kemarin ke mana?” “Mobil itu sudah rusak. Tadi siang jatuh ke sungai...