Bakri tersenyum. Penuturan si pemilik kacamata minus di depannya amat menggugah hatinya. Merenungi tiap kata, menjelajah imajinasi dalam kata, untuk menggali hikmah yang terpendam dari ucapan seorang lelaki berkacamata minus. Bocah kecil yang lugu, yang selalu ingin tahu. Ia tersenyum. Memperlihatkan giginya yang tanggal satu. Kopyah putih yang bermahkota di kepalanya, miring. Kusut. Membuat ia seperti badut.
Bel sekolah berbunyi. Murid-murid lucu itu berhamburan. Keluar dari ruang kelas yang pengap. Buyar seperti pasir dalam kantong yang bocor....