Tuesday, March 29, 2011

Pemburu Matahari

Kata orang, sahabat nelayan adalah matahari. Tanpa cahayanya, hidup mereka akan susah, karena mendung akan membuat badai. Tentu, mereka akan cemas. Di samping itu juga, ikan-ikan akan cepat membusuk karena sulit untuk diawetkan. Kulit mereka yang hitam dan kering semakin meyakinkan bahwa pernyataan itu memang benar. Mereka adalah para pemburu matahari. Para nelayan akan mengejarnya ke tengah laut jika matahari mulai tenggelam. Tentu, para pemburu itu akan kembali keesokan harinya dengan membawa matahari. Sampai di kampung nelayan, tempat dimana...

Wednesday, March 16, 2011

Nyai Randhe Kasean

Wajahnya sayu. Dari celah lambaian daun siwalan, bulan mencoba melebarkan senyum. Sepertinya, malam ini dia sakit hati. Cahayanya begitu dipaksakan mengecup kening bumi. Dia pernah berkata, apa yang selalu dia dambakan akan terwujud. Mungkinkah dewi fortuna kali ini tak berpihak kepadanya? Oh bulan, mengapa malam ini kau begitu pucat. Kurang tidurkah kau? Nyi Randhe Kasean. Ya, aku menemukan wajah perempuan itu di sana. Wajah perempuan yang sering digambarkan oleh buyut, kakek, nenek, dan orang tuaku ketika purnama menjelma. Perempuan yang selalu...

Menemukan Alamat Langit

Cerita ini hanyalah sepotong kisah yang sempat aku tulis saat melakukan investigasi selama lima hari di Pasongsongan, salah satu kecamatan paling barat, bagian dari Kabupaten Sumenep. Cerita ini menjadi penting untuk kutulis karena di tempat itu aku menemukan sejarah dan kisah tentang langit. Sore itu, matahari masih terlihat begitu garang menyengat ubun-ubun. Aku dan sahabatku Ubed, baru saja tiba di Pasongsongan. Menggunakan Colt angkutan desa, kami turun di Pasar Pao, sebelah barat kantor kecamatan. Tiga puluh menit gema adzan sudah berlalu....