Sunday, November 22, 2009

Ketika Teknologi Menjadi tuhan

Jika Abidah El-Khalieqy baru-baru ini menelurkan novel berjudul Perempuan Berkalung Sorban, maka di era modern ini tidak salah jika ada statement Manusia Berkalung Flash Disk, mengapa demikian? Ketergantungan manusia pada teknologi sudah mengakar kuat dan menjadi satu kesatuan utuh. Perkembangan teknologi semakin hari tambah pesat, bak jamur dimusim hujan, sampai saat ini telah banyak memberi corak dan pola pikir yang beranekaragam dalam kehidupan manusia. Rasa ingin tahu yang merupakan fitrah manusia sejak lahir, selalu mendorong melahirkan pengetahuan...

Monday, October 19, 2009

Gadis Bayangan

Cerpen: Fandrik HS Putra “Hey, gimana kabarnya pagi ini? lihatlah matahari sudah tersenyum.” Kalimat itu selalu memanjakan aku saat kening bumu dikecup matahari. Seperti angin pagi yang membawa kesejukan surga. Seperti itu dia datang. Sulit sekali bagiku untuk tidak melemparkan senyum pertama tatkala mataku menatap kehidupan. Ryna Kustitiani, begitulah ia memperkenalkan diri ketika aku tanya namanya. Nama yang—bagus, menurutku—akhir-akhir ini menghiasi ruang hidupku Si gadis bayangan. Ya! Aku sangat suka menyebutnya dengan nama itu. Ia hadir seperti...

Tuesday, August 18, 2009

ROMANTISME 1001 BINTANG

Malam itu, aku bersama Riyanti sepakat akan menghitung banyaknya bintang yang jatuh dari langit. Di malam kasih sayang. Menghitung hingga subuh menjemput matahari. Banyak orang yang beranggapan bahkan memberi umpatan bahwa hal yang kita jalani adalah pekerjaan orang yang tak waras. Bagi kita? Biasa. Mereka tidak mengerti akan peristiwa jatuhnya 1001 bintang di malam kasih sayang. Memang tidak banyak yang tahu! Tak banyak yang mau tahu. “Sudah ngantuk? Jangan menguap terus, entar bintangnya jatuh ke mulutmu,” candaku saat melihat Riyanti terlihat...

Monday, July 27, 2009

MOS dan Anarkisme Pendidikan

oleh:Fandrik HS Putra Masa Orientasi Siswa atau yang lebih populer dengan istilah MOS adalah masa dimana seluruh siswa baru diperkenalkan dengan lingkungan pendidikan mereka yang baru. Agar proses yang mereka jalani selama menempuh jenjang pendidikan di sekolah terkait tidak kaku. Momentum itu juga digunakan sebagai pengenalan lebih jauh mengenai seluk-beluk sekolah yang akan mereka tempuh ke depan hingga lulus. Mulai dari tinjauan historis, visi dan misi, kurikulum pendidikan, materi ajar dan lain sebagainya. Namun MOS yang sejatinya dijadikan...

Sunday, May 17, 2009

Menyejahterakan Guru Honorer

Film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel inspiratif karya penulis muda Andrea Hirata berhasil menyita perhatian publik. Sejumlah media cetak maupun elektronik mengekpose besar-besaran film yang berlatar belakang pendidikan itu. Belitong dijadikan latar belakang terpinggirkannya pendidikan berhasil menggambarkan potret buram wajah pendidikan di Indonesia. Ada tiga hal yang dapat kita amati dari film itu, pertama, kurangnya perhatian pemerintah terhadap fasilitas pendidikan, terutama sekolah-sekolah yang ada di pedalaman (desa), sehingga merasa...

Tuesday, April 21, 2009

Celurit

Cerpen Fandrik Ahmad* Jika ada seorang yang bertanya tentang apa yang diinginkan dalam hidup ini, jawabnya pasti beragam. Namun, dari keberagaman itu, aku yakin senua akan bermuara pada satu titik simpul; kebahagiaan. Tak kecuali aku. Tapi kita hanya bisa menjalani hidup. Tak punya daya kekuatan untuk mengatur hidup. Hal itu yang menimpa hidupku, kini. Aku mengimpikan kebahagiaan. Keinginan yang diimpikan banyak orang itu seakan tak pernah berpijak dalam hidupanku. Awalnya, bermula dari Eppak1 terbaring sakit keras. Ia mengidap penyakit diabetes...

Sunday, April 12, 2009

Bunga Pantura

Datang ke laut pantura akan menghidupkan aku kembali. Pantura seakan Memberiku nafas baru. Meski terasa agak menyesakkan. Saat angan yang aku lemparkan sejauh 500 mil kemasa lalu menembus indahnya bunga pantura bermekaran. Saat itulah aku mememukan dewi bunga pantura. Menemukan kehidupan pantura yang sesungguhnya. Masih terbayang saat aroma-aroma menebarkan keindahan, saat bunga bermekaran di sana. Yang ketika ditiup angin bagaikan penari di istana dewa erros. Dalam hati ini masih mengenang bunga itu. Meski sudah pergi bersama saudagar kaya dan...

Luka Berlumpur

Cerpen;Fandrik Hs Putra* “Suatu saat kau akan betemu dengan seorang lelaki yang akan selalu membahagiakanmu. Entah kapan dan dimana, itu hanya tinggal menunggu jawaban dari waktu. Yang jelas nantinya kau akan menjemput kebahagiaan itu”. Aku terpaksa memuntahkan kata-kata itu manakala yang aku lihat hujan september telah menjamah dan membasahi kelopak matamu yang begitu bening. Meskipun pada nyatanya, sungguh aku takkan mungkin berucap demikian. Karena hatiku berkata lain. Seharusnya yang aku ucapkan adalah “jaga dirimu baik-baik, jangan lupakan...

Sirine

Cerpen; Fandrik Hs Putra* Pagi terasa bising. Tak seperti biasanya aku bangun pagi seburuk ini. jendela kamar memang sengaja tak ditutup agar pendar cahaya matahari pagi lebih leluasa masuk tanpa harus permisi lebih dulu kepada mimpi. Tak ada bunyi ceracau burung pagi yang setiap hari selalu menyambut hari-hariku dengan ceria. Entah, apa yang terjadi kali ini. Seakan burung-burung itu kini lari menjauhiku. Menjauhi kehidupanku. Ceracaunya itu tiada, akupun juga gelisah. Aku harus memulai hari ini tanpa sambutan burung-burung itu. Sunyi memang....

APAKAH AKU PLAY BOY…?

Telah lama aku mencari seorang gadis yang seia sekata tuk jadi bidadari hidupku. Tapi, sampai sekarang belum ada satupun yang melekat di hatiku. Akibat kebiasaanku yang bergonta ganti pasamgan, aku tidak luput dari sebutan” cowok play Telah lama aku mencari seorang gadis yang seia sekata tuk jadi bidadari hidupku. boy”.Bayangkan, sejak aku duduk di sma saja sampai sekarang, aku sendiri tidak dapat menghitung seberapa banyak gadis-gadis yang telah menjadi tumbal cintaku. Tapi, perlu di garis bawahi bahwa sebenarnya aku benar-benar tidak bermaksud...

Rumah kardus

HUJAN kembali tumpah. Monas itu kembali basah. Jakarta menggigil.. Air bah menutupi jalan-jalan akses kota. Meluber. Meluap. Matahari tak punya waktu luang untuk bercengkrama dengan alam. Tak sempat mengucapkan "selamat pagi", atau dekedar mengecup kening bumi. Mungkinkah sibuk? hingga ia melupakan tugasnya, menerangi alam. Atau awan telah membekukan cahayanya? Semua bungkam. Diam. Kota yang mati. Jerit gedung pencakar langit meyesakkan dada. Pilu. Deras hujan menyakitkan. Begitu pula suara rintik yang jatuh di atas atap perumahan, pertokoan dan...

Munajat Rembulan

Bayanganmu selalu menghadirkan kepedihan pada setiap jejak-jejak langkah menapaki jalan-jalan kelabu. Dimana ilustrasi itu selalu menghadirkan selaput cinta yang telah kau pahat sendiri.. Sunyi merayap mendahului bahasa jiwa tak terjewantahkan. Aibpun tidak bisa menjalar dimana desiran angin mengabarkan berita hati dan perasaan menyatu dengan aliran darah kaku tak terangkai kepada muara pengaduan. Kau cacah hatiku dengan seberkas cahaya yang hilang mengembang tanpa tujuan.. Egomu menasbihkan bait-bait syaitan sebagai ikon bagiku untuk membencimu....

Putri Birokrat

Namanya Putri Megawati. Lahir dari keluarga yang kaya dan terhormat. Ayah menjadi salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat. Dengan memberikan nama itu, orang tuanya berharap, kelak Putri akan menjadi orang besar. Ya! Seperti Megawati. Presiden perempuan pertama di Negeri ini. Maka, nama belakang Putri diberi embel-embel MEGAWATI! Putri sangat bangga dengan jabatan yang baru disandang ayahnya. Meski Putri berkulit hitam dan selalu menjadi objek olok-olokan temannya. Namun, tak bisa dipungkiri lagi bahwa sekarang Putri adalah anak...

Diary Biru

Ketukan dari balik pintu mengagetkanku dari tidur. Mau tidak mau aku harus merelakan mimpi indahku hilang karena suara itu. “Dani, bangun, dah jam berapa nich!”suara kakak terdengar jelas dari balik pintu. "ya ! kak" jawabku malas. Aku sedikit jengkel dengan kakak, betapa tidak, disaat aku berdiri tegar di atas kapal TITANIC sebagai Jack. Saat itu aku sedang memeluk Rose dari belakang. Merentangkan tangan dan sama-sama memandang hamparan samudera luas. Membiarkan desauan angin samudera membelai kita ~ aku dan Rose. Menikmati indahnya panorama...

Friday, March 6, 2009

Iwak

Cerpen; Fandrik HS Putra* Ayahku seorang kepala suku yang amat bijak. Setiap kata yang diucapkan mengandung nilai-nilai yang sangat berarti. Pribadi sederhana berwujud dalam diri seorang pemimpin. Yang seluruh cintanya selalu mengalir untuk keluarga dan para rakyatnya. Pahlawan di masa kanak-kanakku. Mengajarkan aku menggenggam busur dan menenteng panah. Menjelajah hutan, berburu iwak1 dan membawanya untuk ibu. Tentu saja, untuk di makan bersama, sambil nengelilingi api unggun. Ayah selalu memberiku kesempatan pertama kali untuk membidik buruannya....

Prasasti luka

Cerpen;Fandrik Hs Putra Aku tak tahu hari ini apakah yang terjadi pada jiwa ini. Selayaknya hal itu menjadikanku terbelenggu dalam dekapan kegelisahan. Awalnya aku rasa hanya sebuah luka yang berkubanga sekian tahun. Namun, kali ini menjadi sebuah penyakit, ya! Penyakit yang bersarang di batok kepalaku. Seperti benalu, menempel dan menghisap darah, hingga diriku takut pada waktu dan masa lalu. Sepertinya kau menyisakan sesuatu di hidupku. Entehlah, masih cukup tabu untuk aku pahami. Dalam iringan malam, di sunyi yang mencekam, aku tak pernah bisa...